Hari yang indah
yaitu saat berhasil melewati masalah dan merenungkannya kembali saat malam tiba
untuk menjadi pelajaran besok atau esok hari.
Menuturi sedikit
demi sedikit serpihan cermin yang terserak tak satu tempat, kadang menusuk
tangan yang suci tapi harus di punguti agar puzzle diri tersusun rapi dalam
kematangan sikap dan kedewasaan diri sehingga cita itu terbeli oleh tangan
kecil ini.
Tak lupa tiap
serpih yang ku pungut satu persatu selalu ku cerminkan muka ini agar aku tau
mana yang sudah dan belum terisi.